Membangun Karakter ( Charachter Building )

22.20 Posted by I'm a MUSLIM

Sebelum mengetahui tentang karakter, hal pertama yang kita lakukan adalah pengenalan diri atau kepribadian. Kepribadian adalah sifat-sifat yang ada pada diri seseorang yang membedakan kita dengan orang lain dan di aplikasikan dalam bentuk prilaku, dengan kita mengenal diri kita, maka akan memudahkan kita untuk introspeksi diri dengan cepat terhadap persoalan yang telah kita alami. Karakter itu sendiri muncul karena ada proses dari pengenalan diri, jadi karakter merupakan sesuatu yang telah tertanam dalam diri kita yang akan sulit untuk diubahnya kembali bahkan hampir tidak mungkin ( irreversible ). Karakter juga memiliki korelasi positif dengan sifat ( attitude ) / akhlak, di mana asal usul dari sifat itu sendiri dapat dibedakan menjadi tiga aspek yang menyebabkannya, yaitu :

  1. Keturunan : Pembawaan sejak lahir
  2. Lingkungan : Keluarga, Pendidikan, dan Pengalaman
  3. Kehendak bebas : kebebasan untuk memilih, dapat memberi arti.

       Pembawaan sifat sejak lahir memang sudah tidak bisa untuk dicegah datangnya, karena gen dari kromosom yang ada dalam tubuh kita diwarisi dari orang tua kita, hal yang perlu disikapi dari keadaan ini adalah mengadopsi sifat baik yang datangnya dari orang tua, dan mulai menghilangkan sedikit demi sedikit sifat yang kurang baiknya, di sini diperlukan kepekaan kita dalam mengidentifikasi mana sifat yang baik dan mana yang buruk, terkadang kita salah memilih sifat mana yang kita adopsi menjadi bagian dari diri kita, lantas bagaimana cara mengetahui secara pasti sifat/akhlak yang baik atau buruk tersebut ? tak ada bedanya ketika kita mendapatkan latihan soal yang sering kita temui di buku pelajaran saat berada di bangku sekolah, sebelum ada latihan soal biasanya terdapat contoh soal dari soal –soal yang akan kita kerjakan, jadi kita dapat lebih mudah untuk mengerjakannya, sebagaimana soal, manusia pun punya contohnya, sehingga memudahkan kita untuk mengetahui sifat baik dan buruk tersebut. ya, Rosulullah SAW telah memberi contoh kepada kita tentang akhlakul karimah yaitu sifat  yang baik lagi terpuji, sebagaimana firman Allah SWT :

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.( Al ahzab (33) : 21 ).

Faktor lingkungan merupakan salah satu aspek yang berperan besar pada pembentukan karakter seseorang, contohnya saja anak balita sampai dengan umur 5 tahun perkembangan otaknya hampir mencapai 80%, itu sebabnya banyak orang tua yang memberikan perlakuan khusus kepada anaknya, seperti menyekolahkannya di sekolah yang bagus dan memberikan asupan gizi yang cukup seperti yang mengandung DHA, omega 3, prebiotik, probiotik, dan lain-lain, ini disebabkan karena banyak sekarang dari orang tua yang lebih peka terhadap kondisi anaknya. Faktor keluarga juga merupakan faktor yang penting untuk membentuk sifat anak, karena dalam keluarga yang baik terdapat keharmonisan yang dapat membuat nyaman anak, beda halnya dengan keluarga yang broken home yang orang tuanya rela mengorbankan perasaan anaknya demi ego mereka semata. Pengalaman merupakan guru yang paling baik untuk kita, namun terkadang kita juga harus belajar dari pengalaman orang lain dikarenakan kita tak punya cukup waktu untuk belajar hanya dari pengalaman diri sendiri.

Kehendak bebas dapat diartikan dengan manusia diberi pilihan oleh Allah untuk menentukan pilihan mereka, dengan catatan telah ada yang memberikan pilihan kepada mereka.

Hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: "Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?"

Mereka menjawab: "Benar ada", sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan(nya) dan kami katakan: "Allah tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar."  ( 67 ( Al Mulk ) : 8-9 )

Sifat juga hampir sama halnya dengan karakter yaitu dengan ciri-ciri perubahannya yaitu sifat yang sudah terbentuk sekian lama akan sulit untuk diubah dalam waktu singkat dan dapat menjadi watak. Perubahan sifat juga harus kita sikapi dengan bijak yakni kita perlu membedakan sifat mana yang dapat diubah dan mana yang tidak dapat diubah yaitu dengan cara menerima sifat yang tidak dapat diubah dan berani merubah sifat yang bisa untuk diubah.

06.47 Posted by I'm a MUSLIM




MENGISLAMKAN SEBUAH POHON ?
Oleh : Badri Khaeruman

Indonesia dikenal sebagai salah satu Negara yang memiliki hutan yang cukup luas, sehingga dikenal sebagai paru-paru dunia, namun yang perlu dicermati saat ini muncul fenomena isu yang perlu di kaji ulang dengan peran Indonesia sebagai paru-paru dunia, yakni tentan isu global warming. Global warming yang jika diartikan kedalam bahasa Idonesia yaitu pemanasan global adalah muncul nya suhu yang lebih tinggi dipermukaan bumi akibat dari terlalu banyak nya CO2 yang berada di permukaan bumi dikarenakan CO2 yang diproduksi manusia dari segala aktivitasnya yang dilakukan tidak bisa terserap ke atmosfer sehingga sang karbondioksida tersebut memantul lagi ke bumi, sehingga muncul berbagai fenomena alam yang terjadi di bumi. Fenomena-fenomena tersebut adalah munculnya kondisi iklim yang tidak bisa ditentukan, munculnya hujan asam yang dapat menyebabkan korosi dan mematikan vegetasi alam, munculnya berbagai endemic penyakit, dan lain-lain.
Kejadian tersebut sebenarnya dapat di atasi dengan cara penanggulangannya adalah dengan adanya pohon sebagai tumbuhan yang dapat menyerap CO2 dan menghasilkan O2 bagi kehidupan manusia, namun ironisnya hutan yang notabenenya sebagai tempat habitat pohon-pohon besar hidup menjadi hanya sebuah hutan yang saat ini tanpa fungsi. Kerusakan hutan di Indonesia dilaporkan Greenpeace Asia Tenggara , bahwa setiap jamnya mencapai 300 kali lapangan sepak bola. Rekor kerusakan ini konon layak masuk Guiness Book of Record, dan bukan karena prestasi, melainkan karena kejahatan lingkungan yang sangat mencemaskan. Hal ini perlu diperbaiki dengan ara mengubah cara pandang manusianya tentang betapa pentingnya sebuah pohon bagi kehidupan makhluk di alam raya ini. Lalu mengapa mengislamkan pohon itu ? Jawabannya adalah , agar tidak jahat dan merusak kepentingan makhluk hidup lainnya , sehingga pohon kembali pada fungsi awalnya , yakni membuat kehidupan lebih nyaman dan sejuk. Al Quran mengisyaratkan bahwa : Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik[786] seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. ( Ibrahim : 24-25 ).
Dalam hal ini yang diislamkan memang bukan pohonnya, tetapi sikap dan pandangan hidup manusia terhadap pohon-pohon di alam jagat raya ini, terutama terhadap pohon-pohon tertentu yang dalam kepercayaan masyarakat tradisional, di atu sisi sangat baik bagi menghijaukan lingkungan, namun di sisi lain tampak dinilai sebagai sikap syirik dan tidak rasional yang dilarang islam, seperti pandangan tentang pohon keramat. Istilah keramat sebenarnya diambil dari bahasa arab yakni karomah yang berarti dimuliakan. Sesuatu yang dimuliakan itu menjadi haram untuk dimanfaatkan secara langsung , seperti diambil dahan maupun daunnya apalagi ditebang.
Pohon itu harus berdiri tegak dan menjulangke langit, dan manusia hanya boleh mengambil manfaat mata airnya saja. Dalam kehidupan masyarakat di kampung yang sebagian besar masih konservatif, pohon keramat masih menjadi sesuatu yang sangat sacral, sehingga orang-orang pun dilarang keras untuk meng eksploitasinya baik dalam skala kecil maupun besar.
Ekstrimitas keyakinan masyarakat tradisional yang berasal dari kepercayaan nenek moyng mereka secara turun temurun itu, bisa diubah dan diarahkan pada hal-hal yang rasional dengan tanpa menguubah manfaatnya. Karena manfaat adanya kepercayaan ini menjadi inti bagi konsep penghijauan dan lingkungak hidup, dimana masya rakat tidak sembarangan menebang pohon, jika jelas-jelas pohon itu dikramatkan. Caranya adalah mengmbalikan arti keramat itu kepada asal bahasanya yaitu karomah yang artinya dimuliakan. Pohon yang dimuliakan karena fungsi alaminya yaitu untuk menghijaukan bumi dan langit yang sangat dibutuhkan bagi makhluk hidup di alam ini. Adanya mata air karena adanya ppohon yang dimuliakan, yang mampu menangkal banjir dan kerusakan alam lainnya. Adanya banjir di Jakarta dan tempat lainnya karena pohon rambutan, jatinegara, keramatjati,dan pohon kemang yang dimuliakan itu telah berubah menjadi nama jalan dan nama tempat yang telah hilang bersama hilangnya fungsi alamiah dari pohon tersebut.
Pohon kemang saja contohnya, pohon kemang merupakan pohon yang tinggi besar, lurus, dan buahnya sangat besar sebesar ukuran pangkal lengan orang dewasa, dan jika matang warna buahnya kekuningan dan rasanya manis asam, dan enak dimakan di suhu yang panas seperti di Jakarta. Bagaimana menkampanyekan memuliakan pohon, sehingga sesuai dengan fungsi alaminya ? Menurut saya yang paling efektif adalah melalui bahasa agama dan nilai-nilai tradisional setempat yang lazim disebut kearifan local, yang disampaikan para ulama maupun ahli agama, yang mampu menyampaikan pesan ini kepada masyarakat. Namun pribahasa mengisyaratkan bahwa bila air di hlu keruh, maka air di hilir pun akan keruh pula, artinya yang membuat keruh itu bukan masyarakat kecil tetapi masyarakat yang ada di hulunya dan kerusakan lingkungan kita memang adanya di hulu, dan masyarakat inilah yang terlebih dahulu diislamkan, sehingga pohon-pohon yang ada di hulu sungaii itu pun mampu dimuliakan dan mampu memerankan fungsi alaminya.

Kurang PD ?

05.22 Posted by I'm a MUSLIM

zwani.com
SoloCyberCity

Kurang Percaya diri merupakan factor keturunan ?

Banyak orang beranggapan jika kurang percaya dirinya seseorang merupakan factor keturunan, hal tersebut merupakan kondisi yang mungkin bila sang pemberi statement tersebut adalah orang yang kecil hati dan meragukan bahwa dirinya akan maju. Dalam ilmu phsycology disebutkan orang yang beranggapan bahwa dirinya tidak akan bisa, maka dia sudah mengantongi satu langkah kegagalan. Faktor genetic atau keturunan bukan merupakan suatu hambatan seseorang tidak percaya diri, karena dalam ilmu pewarisan sifat atau salah satu istilah yang kita kenal heritabilitas, yaitu proporsi dari total variasi suatu sifat yang diakibatkan oleh pengaruh genetic yang dapat diwariskan ke generasi berikutnya. Seperti yang kita ketahui bahwa genotype adalah komposisi gen yang merupakan salah satu komponen dari fenotipe, yang bisa dirumuskan F = G +L+GL dimana F = Fenotipe, G = Genotip, L= Lingkungan, dan GL = interaksi genotype dengan lingkungan, jadi banyak orang ang beranggapan bahwa ketidak percayaan dirinya itu merupakan factor keturunan, namun itu bukan merupakan kesalahan yang absolute, tapi masih ada factor lingkungan yang menjadikan seseorang dapat merubah karakter bahkan mindset yang dimilikinya. Kurang percaya diri juga dapat menyebabkan mental dan spiritual seseorang akan jatuh bila ia dihadapkan pada kondisi yang mengharuskan ia tampil di muka umum.

Allah befirman dalam surat Ali Imran ayat : 139

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.

Faktor gen dapat di antisipasi jika kita berada di lingkungan yang baik,faktor genotip dan lingkungan tersebut kemudian disatukan hingga menjadi interaksi genotip dengan lingkungan GL, maka tak heran bila salah satu tombo ati ( obat hati )yang sering dinyanyikan opick adalah berkumpul dengan orang-orang* Soleh.